Divisi.id, Samarinda – Pembangunan jalur baru yang menghubungkan Jalan Damai 2, Sidodamai, atau Jalan Merdeka Timur (Kuburan Cina), Sungai Pinang Dalam, menuju Jalan Sultan Sulaiman, Sambutan (depan Pelita 3), molor.
Awalnya dijadwalkan selesai akhir 2023, namun hingga saat ini progresnya baru mencapai 85,75%.
Diketahui, sepanjang 1.350 meter sudah terbangun, sementara sisanya, sejauh 674 meter dari Jalan Damai 2 ke Jalan Sultan Sulaiman.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Samarinda, Budy Santoso, menyatakan bahwa keterlambatan disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu dan antrean panjang untuk mendapatkan beton ready mix.
“Untuk pekerjaan persiapan badan jalan, kami sempat terkendala cuaca yang tidak menentu. Selain itu, terjadi antrean panjang untuk mendapatkan beton ready mix,” tutur Budy beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan bahwa kontraktor dikenai denda harian sebesar Rp 2.114.090,53 akibat keterlambatan tersebut.
Budy juga memastikan bahwa keterlambatan tersebut tidak akan mempengaruhi spesifikasi pekerjaan.
“Kami optimistis akses jalan baru tersebut dapat rampung dan bisa dilewati pertengahan Februari mendatang,” terangnya.
Jalur baru tersebut dibangun untuk mengurangi beban lalu lintas di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) atau Gunung Manggah, dari Kota atau Kecamatan Sungai Pinang menuju Sambutan.
Kemudian, jalur baru ini juga diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas warga di kedua kecamatan tersebut.
Sebagai informasi, total biaya pembangunan sekitar 2,8 kilometer jalur dengan lebar 5 meter mencapai Rp 28,9 miliar, yang dibagi antara APBD Murni 2023 sebesar Rp 14,1 miliar dan APBD Perubahan 2023 sebesar Rp 14,8 miliar.