Divisi.id – Dengan semangat membara, cabang olahraga (cabor) Kabaddi Kaltim tengah melakukan ekspansi dan regenerasi atlet melalui latihan rutin dan sosialisasi di berbagai sekolah.
Sekretaris Umum Kabaddi Kota Samarinda, sekaligus sebagai pelatih, Iriansyah menjelaskan bahwa mereka mengadakan latihan rutin empat kali dalam seminggu.
“Kami latihan empat kali seminggu, tepatnya pada hari Senin, Rabu, Jum’at, dan Minggu. Latihan di hari Senin, Rabu, dan Jum’at dimulai pukul 4 sore, sedangkan hari Minggu dilaksanakan lebih pagi, yakni pukul 8,” ujar Iriansyah saat ditemui di tengah latihan.
Iriansyah dan Sudirman, pelatih senior yang memiliki pengalaman panjang di dunia Kabaddi, memimpin latihan ini. Iriansyah sendiri telah terlibat dalam pelatihan para atlet sejak tujuh tahun lalu.
“Saya sudah cukup lama melatih para atlet,” katanya.
Latihan mencakup atlet putra dan putri dari berbagai tingkatan usia, mulai dari siswa SMP, SMA, hingga mahasiswa.
Meskipun sudah berjalan cukup lama, Iriansyah mengakui bahwa perkembangan Kabaddi di Kaltim tidaklah mudah.
“Awalnya sedikit sekali, hanya 3-4 orang,” kenangnya.
Namun, belakangan ini, upaya sosialisasi berhasil meningkatkan jumlah atlet yang berpartisipasi.
Dalam beberapa hari terakhir, mereka aktif mensosialisasikan Kabaddi di sekolah-sekolah untuk menjaring regenerasi atlet muda.
“Kami baru saja mensosialisasikan cabor Kabaddi ini di sekolah-sekolah untuk mencari regenerasi,” imbuhnya.
Program sosialisasi ini menyasar sekolah-sekolah di tingkat SMP dan SMA di Samarinda, dengan harapan dapat menemukan bibit-bibit atlet potensial.
“Kami mencari bibit-bibit baru di SMP dan SMA. Saat ini, sosialisasi kami masih terbatas di Samarinda. Selanjutnya, kami berencana memperluas ke Bontang, Berau, Penajam Paser Utara (PPU), Paser, dan Kutai Timur (Kutim),” jelasnya.
Untuk menjalankan sosialisasi tersebut, mereka juga telah meminta izin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov).
“Kami meminta izin ke Pemprov agar mereka dapat memantau perkembangan Kabaddi ini,” lanjutnya.
Saat ini, latihan masih berfokus pada matras, sehingga risiko cedera dapat diminimalisir.
“Dalam proses latihan, kami tidak mengalami cedera, sebab saat ini kami baru melakukan latihan dasar. Beberapa waktu ke depan, mungkin kami akan melakukan latihan berat, seperti angkat beban,” pungkasnya.