160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
Iklan

Musisi Balikpapan Minta Kelonggaran Waktu Tampil Selama bulan Ramadhan

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali (ist)
750 x 100 AD PLACEMENT

Divisi.id, Samarinda- Para musisi di Kota Balikpapan mengajukan permohonan kepada pemerintah kota agar diberikan kelonggaran waktu tampil selama bulan Ramadan. Aspirasi ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar bersama Komisi IV DPRD dan Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disparpora), Satpol PP Kota Balikpapan serta perwakilan musisi lokal.

Mereka berharap adanya solusi yang memungkinkan mereka tetap berkarya tanpa melanggar norma dan kebijakan yang berlaku selama bulan suci Ramadhan tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, mengungkapkan bahwa banyak musisi yang mengeluhkan keterbatasan kesempatan untuk tampil dalam berbagai acara, baik di perhotelan maupun event yang diselenggarakan oleh organisasi lainnya.

Dalam diskusi tersebut, para musisi meminta pemerintah memberikan ruang bagi mereka untuk tetap berkarya sebelum waktu berbuka puasa atau setelah salat tarawih hingga menjelang sahur.

“Kami menerima aspirasi dari teman-teman musisi yang berharap tetap bisa tampil di bulan Ramadan dengan batasan yang disesuaikan. Kami akan coba sampaikan permohonan ini kepada pemerintah kota untuk mempertimbangkannya,” ujar Gasali kepada wartawan usai RDP pada Senin, 24/2/2025.

Selain persoalan waktu tampil, para musisi juga menyoroti keterlibatan mereka dalam agenda seni dan budaya di Balikpapan. Dengan jumlah musisi yang mencapai sekitar 500 orang, mereka merasa belum sepenuhnya terakomodasi dalam acara-acara lokal, terutama di sektor perhotelan dan hiburan malam.

Menurut mereka, ada kebijakan yang membatasi jam operasional hiburan selama Ramadhan, yang berdampak langsung pada mata pencaharian mereka.

Para musisi berharap pemerintah dapat memberikan lebih banyak peluang bagi mereka untuk berkarya dan tetap mendapatkan penghasilan, terutama dalam momen Ramadhan yang seharusnya dapat menjadi kesempatan bagi mereka untuk menampilkan pertunjukan bernuansa religi.

Gasali menyampaikan bahwa Disparpora
Kota Balikpapan selama ini telah berusaha memberikan ruang bagi musisi lokal dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan di kota. Namun, mereka juga mengakui bahwa masih ada beberapa musisi yang belum terakomodasi dengan baik.

Oleh karena itu, lanjut dia bahwa dinas tersebut berjanji untuk lebih memperhatikan keterlibatan musisi Balikpapan dalam berbagai kegiatan ke depannya.

“Kami menyadari bahwa sektor seni dan budaya adalah bagian penting dari kota ini, termasuk kontribusi para musisi lokal. Oleh karena itu, kami akan berupaya mencari solusi agar mereka tetap bisa berkarya tanpa mengganggu aturan dan norma yang berlaku selama Ramadan,” terang Gasali.

Di sisi lain, beberapa pihak juga mengingatkan bahwa keputusan mengenai jam operasional hiburan malam dan kegiatan seni di bulan Ramadhan harus tetap mempertimbangkan aspek budaya dan religi yang berlaku di masyarakat Balikpapan.

Maka dari itu, pemerintah kota diharapkan dapat menemukan solusi yang tidak hanya mengakomodasi kebutuhan para seniman, tetapi juga tetap menghormati norma dan kebijakan yang berlaku selama Ramadan.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, DPRD, serta komunitas musisi, diharapkan sektor seni dan budaya di Balikpapan dapat terus berkembang tanpa mengesampingkan nilai-nilai religi yang dianut oleh masyarakat setempat.

Diskusi ini menjadi langkah awal bagi para musisi dalam menyuarakan hak mereka, sekaligus membangun komunikasi yang lebih baik dengan pemerintah demi ekosistem seni yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Balikpapan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terbaru
930 x 180 AD PLACEMENT